Golongan Yang Dicintai Allah

Manusia diciptakan untuk menjadi khalifah di bumi dan menjadi sampurnya makhluk diaantara makhluk lain yang hidup di bumi. Mesikupun begitu Allah telah memberikan beberapa golongan yang dicintai-Nya dan beberapa golongan lagi yang dibenci-Nya. Hal tersebut di tunjukkan agar manusia yang notabene sebagai khalifah harus senantiasa berusaha mendapatkan cinta-Nya dan menjauhi segala yang dibenci-Nya.

            Dalam buku terbarunya Muhammad Iqbal berusaha menyuguhkan beberapa golongan yang dicintai-Nya dan beberapa golongan yang dibenci-Nya. Ketika Allah mencintai seorang hamba, Dia akan memanggil Jibril,”Jibril, Aku mencintai si fulan, maka cintailah dia!” lalu Jibril memanggil penghuni langit,”Wahai penghuni langit! Sesungguhnya Allah mencintai si fulan, maka cintailah dia.”Lalu penghuni bumi pun mencintainya. Begitulah sabda Nabi yang tertulis dalam hadis qudsi.

            Yang menarik dari buku ini adalah yaitu tentang tujuan ditulisnya karya ini. Penulis berusaha mengingatkan dirinya sendiri agar selalu ingat terhadap-Nya serta melakukan segarah perintahnya yang termaktub dalam al-Quran dan beruhasa menjauhi segala larangan-Nya apabila ingin mendapatkan cinta-Nya setelah akhir zaman nanti.

            Adapun 8 golongan yang dicintai Allah adalah Orang yanga adil, Orang yang berbuat baik, Orang yang berjihad di jalan Allah, Orang yang bertakwa, Orang yang bertawakal, Orang yang menyucikan diri, Orang yang sabar, Orang yang bertobat dan 6 golongan yang dibenci Allah yaitu, Orang yang melampui batas, Orang yang merusak lingkungan, Orang yang sombong, Orang yang zalim, Orang yang berkhianat, Orang yang berlebih-lebihan.

            Apabila dalam buku karya Muhammad Iqbal dalam mengingatkan orang dia mengutip ayat-ayat yang termaktub dalam al-Quran. Maka lain halnya dengan  buku Anggukan Ritmis Kaki Pak Kiai karya Emha Ainun Nadjib. Emha  berusaha memberikan pandangan lain yaitu dengan menulis keseharian orang akan tetapi di masukkan pituah-pituah bijaksana,  karena Islam di Indonesia dan pemeluknya begitu dinamis dalam berinteraksi dalam kebudayaan dan sosial kemasyarakatan

            Bukan hanya itu saja, jika Ukhuwah Islamiah bukan Ukhuwah-Muslimin atau Ukhuwah Bainal-muslim wal-muslim,melaikan Ukhuwah Islamiyatun. Jadi, Ukhuwah Islamiah di situ merupakan kata sifat. Artinya Ukhuwah Islamiah ialah suatu persaudaraan dengan prinsip-prinsip keislaman.

~ Niam Atmaja