Rasulullah Saw adalah sebaik-baiknya teladan bagi umat Islam, alangkah hebatnya apabila generasi Islam masa kini bisa menjadikan beliau sebagai teladan dalam setiap jejak langkah dan amal perbuatan. Serta mampu menepis kehadiran idola-idola dari kalangan selebritis masa kini yang lambat laun akan menggeser posisi Rasulullah di hati banyak kalangan muda sebagai sosok panutan suritauladan.
Buku ini mengajak kita untuk merancang masa depan yang lebih baik dan cermelang dengan menghadirkan keteladanan Rasulullah yang dapat dicontoh oleh semua kalangan khususnya para generasi muda. Menjadi lebih baik setelah hari ini adalah bentuk perubahan melalui perenungan tujuan penciptaan kita, mengenal Allah lebih dekat, ajakan untuk bertobat, beristigfar dan berdoa, jangan mengulangi kesalahan dan selalu mengiringi perbuatan buruk dengan perbuatan baik.
Karena kita semua hamba Allah. Kita di ciptakan untuk menyembah kepada Allah. Sudahkan kita bertanya terhadap diri kita sendiri. Sudahkan menggunakan hidup ini untuk beribadah sebaik-baiknya kepada Allah? Sebab jika kita beribadah dengan sungguh-sungguh kepada Allah kebahagiaan yang hakiki kita dapatkan.
Penulis menjelaskan apabila ridlo Allah sama halnya dengan ridho orang tua. dan ridlo tersebut merupakan salah satu kunci kesuksesan dan kebahagiaan dunia dan akhirat. Ada sebuah kisah suritauladan yang untuk saat ini sangat jarang sekali kita menemukan. Ini kisah tentang berbaktinya kepada orang tua.
Abdulllah bin Mas’ud sangat menghayati pesan Rasullah, tentang keutamaan berbakti terhadap orang tua. hingga pada suatu malam yang dingin. Saat ia terlelap dalam tidur, Sang Ibunda membangunkannya agar ia mengambilkan air minum. Abdulah pun segera mengambilkan air dan bergegas membawakannya kepada Sang Ibu. Tapi, Sang Ibu ternyata sudah ketiduran. Apa yang kemudian dilakukan Abdullah? Ia berdiri di dekat Ibunya sambil memegang gelas berisi air sampai pagi.
Kisah di atas merupakan sebuah bukti apabila kita sebagai generasi muda harus berbakti terhadap orang tua. Karena ridlonya orang tua sama halnya dengan ridlonya Allah. Jadi apabila kita menginginkan sukses dunia akhirat di masa mendatang, maka berbaktilah terhadap orang tuamu dan mengikuti suritauladan Rasullah, Swa. Karena Rasullah adalah suritauladan bagi seluruh umat manusia. Bukan para selebritis yang sering kita lihat di layar televisi di rumah kita.
Pada bab akhir dalam buku ini penulis menjelaskan tentang cinta yang memuliakanmu, karena sejatinya cinta adalah suci dan fitrah manusia. Manusialah yang menjadikan cinta tak lagi suci atau malahan menjadi cinta buta, cinta terlarang dan lain sebagainya. Hal tersebut kemungkinan karena telah salah dalam mengartikan cinta. Apabila menginginkan masa depan yang cemerlang maka baca dan pelajari buku ini. Penulis telah memaparkan berbagai trik dan metode dalam menjalani hidup yang penuh dengan kebahagiaan dunia akhirat. Salah satunya yaitu dengan mengidolakan Rasullah.
7 pemikiran pada “Merancang Masa Depan Cemerlang”