SMPQT AS-SALAFIYAH

SMPQT As-Salafiyah

+62 856-0060-0533
Bageng 03/03 Gembong Pati

SMPQT As-Salafiyah

+62 856-0060-0533
Bageng 03/03 Gembong Pati

SMPQT As-Salafiyah

Bersyukur Saat Gagal

Banyak orang ingin menjadi yang pertama dalam hal apa saja. Bahkan tak sedikit orang  ingin menjdi “ter..” baik terkaya, terkeren, tersehat, tertampan maupun “ter..” yang lain. Meski demikian, di zaman seperti zaman sekarang ini, belum tentu kita berhasil menjadi yang “ter..” di antara sekian banyak manusia yang ada di dunia. Itulah sebabnya kita harus menjadi perubahan untuk diri sendiri terlebih dahulu.

            Sebelum menjadi yang “ter..” kita perlu menyadari bahwa dunia ini bagaikan arena pertarungan. Siapa yang kuat akan hidup, siapa yang lemah akan binasa. Mereka yang kaya makin kuat karena menikmati jerih payahnya, sedangkan yang miskin harus menjerit  dalam menghadapi badai dan arus kehidupan. Dunia begitu cepat berubah dan berkembang. Oleh sebab itu, kita harus menyesuaikan diri dengan perubahan atau hanyut dengan penderitaan.

            Sampai kapan pun perubahan akan tetap berjalan. Maka dari itu kita harus mampu berubah terlebih dahulu sebelum perubahan mengalahkan diri kita. Lantas, apa yang harus kita kerjakan agar tidak menderita dan bisa menjadi yang terbaik dan menjadi pelopor perubahan untuk yang pertama? Untuk menjawab hal ini, pahami kisah inspiratif berikut ini.

            Semua orang tahu siapa Thomas Alfa Edison, dia adalah seorang penemu bolham lampu. Dengan temuannya ini, orang tentu mengangapnya sebagai orang yang cerdas. Padahal, Thomas Alfa Edison bukan bagian orang yang “ter..” bahkan ia hidup dalam tekanan. Akan tetapi dengan kesungguhannya dan mampu melewati masa-masa sulit akhirnya namanya di kenal sepanjang sejarah peradaban manusia.

            Saat kita menginginkan yang terhebat. Alangkah baiknya jika kita terlebih dahulu mengubah cara pandang terhadap sesuatu, dan tidak menyalahkan keadaan ketika sedang mengalami kegagalan. Padahal tidak ada kesuksesan tanpa kegagalan terlebih dahulu. Tidak ada salahnya kita menyalahkan keadaan. Sebab di dunia yang kompleks ini, ada  kemungkinan dirugikan orang lain. namun tidak menuntut kemungkinan, kegagalan terjadi karena kekurangan yang kita miliki.

            Sebagai makhluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna, kita harus membuka mata lebar-lebar untuk intropeksi diri atas kegagalan yang kita alami serta bersikap obyektif dalam menyikapi berbagai masalah yang muncul. Bukankah Tuhan tidak akan merubah nasib seseorang, tanpa seseorang itu mau merubahnya sendiri.

            Seperti halnya sekeping mata uang yang memiliki dua sisi, jika ingin memiliki uang tersebut maka kita harus menerima kedua belah sisinya. Begitu pula jika ingin meraih sukses maka kita harus berani menerima kegagalan sebagai konsekuensi dari keberhasilan. Dalam hidup, kesulitan adalah bagian dari ujian manusia. Apakah ia siap untuk diangkat  ke derajat yang lebih tinggi? Kesulitan hidup ibarat ujian naik kelas yang menguji apakah seorang siswa layak naik kelas atau tidak.

            Dari sini bisa dikatakan bahwa kesulitan adalah bagian yang tidak dapat terpisahkan dari kehidupan. Tidak ada manusia  di dunia ini yang tidak pernah merasakan kesulitan. Hal yang membedakan satu orang dengan yang lain adalah bagaimana orang tersebut menyikapi kesulitan yang ada. Orang yang tidak pernah gagal adalah orang-orang yang tidak pernah mencoba melakukan sesuatu yang baru.

            Buku ini memberikan motivasi bagi siapa saja yang pernah mengalami kegagalan. Karena kegagalan bukanlah harga mati untuk mengetahui dan intropeksi. Kegagalan harus dipahami sebagai hal wajar yang harus kita jalani sebagai proses menuju kesuksesan. Takut pada kegagalan maka seumur hidup, kita juga akan takut mencoba sesuatu dan tidak pernah tahu cara mencapai kesuksesan.             Pada akhirnya orang  berani gagal dan bersyukur atas kegagalan yang dialaminya maka orang tersebut akan meraih kesuksesan. Keberanian adalah kunci utama dalam meraih segala “ter..” selain itu pola pikir dan cara pandang kita terhadap segala ujian harus dirubah. Sebab cara pandang akan mempengaruhi tindakan yang akan kita lakukan, diri kita sendirilah yang mampu mengubah kegagalan menjadi kesuksesan

3 pemikiran pada “Bersyukur Saat Gagal”

Tinggalkan komentar